Selasa, 03 Oktober 2017

Apa itu Bitcoin, Blockchain dan Aplikasi Desentralisasi?

Sekitar 2 tahun yang lalu, saya berkenalan dengan teknologi Blockchain. Teknologi ini belum begitu populer sehingga mungkin agak susah mencari referensi tentang tentang teknologi ini. Terbukti dengan adanya meetup Ethereum* pada waktu itu di Singapore, hanya saya yang datang sebagai wakil dari Indonesia**. Tetapi sebenarnya, banyak Bank Central, dan beberapa perusahaan besar sedang melakukan R&D pada teknologi ini. Teknologi ini menurut saya sangat revolusioner dalam dunia perbankan dan digital assets. Mungkin lebih jelas saya tulis pada sub bagian pemanfaatan blockchain.

Seiring dengan banyaknya posting saya dengan hastag #blockchain, akhir-akhir ini pun banyak orang yang bertanya tentang pekerjaan saya. Agak susah menjawab pertanyaan tersebut karena tidak banyak orang yang mengerti tentang dunia yang sedang saya geluti. Dari pertanyaan tersebut saya selalu menjawab, saya bekerja pada sebuah perusahaan yang mengelola Bitcoin. Padahal, jawaban tersebut sebenarnya tidak tepat. Karena pada perusahaan tempat saya bekerja, mereka mengelola beberapa cryptocurrency. Nah... Apa lagi itu namanya crypto currency? Ini akan menjadi lebih membingungkan lagi. Bahkan diantara penanya, mereka tidak tau apa itu Bitcoin.

OK, untuk menjelaskan ini, mungkin saya akan mulai dari Bitcoin saja.

Apa itu Bitcoin?

Bitcoin adalah sebuah cryptocurrency dan juga merupakan sebuah digital payment. Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang ada di dunia. Tidak seperti Fiat money yang ada pada Bank, Bitcoin berjalan tanpa kontrol oleh satu pihak manapun. Transaksi berjalan autonomous per-to-peer dan sangat mustahil untuk dipalsukan. Transaksi-transaksi dalam Bitcoin ditambahkan dan diverifikasi oleh network nodes/miner dalam distributed ledger yang dinamakan blockchain. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bitcoin berjalan dengan teknologi Blockchain dan Bitcoin adalah pencipta teknologi Blockchain tersebut.

Lalu, apakah sebenarnya blockchain itu?

Blockchain pada dasarnya adalah database yang terdistribusi.
Transaksi dalam blockchain dikirimkan dalam bentuk kriptografi dan ditandatangani secara digital.
Transaksi tersebut disusun dalam sebuah block yang saling terhubung dengan hash code.
Transaksi dan blocks dalam blockchain akan ditambahkan oleh sebuah node/miner dan diverifikasi oleh banyak node sehingga transaksi dan blocks mustahil untuk dipalsukan.
Block yang sudah ditambahkan kedalam ledger tidak dapat diganti atau diubah dikemudian hari.

Pemanfaatan blockchain?


*) Simple-nya; salah satu saingan Bitcoin
**) Lebih tepatnya, utusan perusahaan. :D


[Hehe... timeout, saatnya kerja... tulisannya bersambung... Stay tune pada link ini karena sambungannya pada link ini juga]

Cara Mengetahui Besar Database PostgreSQL Tanpa Mendownloadnya

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengetahui ukuran semua database di instance PostgreSQL yang berjalan di dalam kontainer Docker: 1. Men...